Pelaksanaan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS Periode 2025/2026 dengan Pendekatan Project Based Learning (PBL)
Dalam rangka mempersiapkan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMA Karuna Dipa periode 2025/2026, Pengurus OSIS bersama dengan guru-guru pembimbing di sekolah ini telah melaksanakan serangkaian kegiatan dengan menggunakan pendekatan Project Based Learning (PBL). Proses ini berlangsung selama satu bulan penuh, bertujuan tidak hanya untuk menghasilkan pemimpin OSIS yang kompeten, tetapi juga untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang berharga bagi seluruh peserta dan panitia.



Tujuan Penggunaan Project Based Learning (PBL)
Penerapan PBL dalam proses pemilihan ini bertujuan untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam merencanakan dan mengelola berbagai aspek terkait pemilihan, seperti kampanye, debat calon, dan pembuatan sistem pemungutan suara yang transparan dan adil. Melalui pendekatan ini, siswa diajak untuk belajar secara langsung melalui pengalaman nyata, dengan bekerja sama dalam tim dan menghadapi tantangan yang memerlukan pemecahan masalah serta kreativitas.
Langkah-Langkah Persiapan Pemilihan
Proses persiapan pemilihan yang dimulai sejak awal bulan Agustus 2025 melibatkan banyak pihak, baik dari pengurus OSIS maupun guru pembimbing. Berikut adalah tahapan yang dilakukan:
- Perencanaan Kegiatan:
Pengurus OSIS bersama guru pembimbing merancang seluruh kegiatan pemilihan, mulai dari jadwal, tata tertib, hingga format debat calon ketua dan wakil ketua OSIS. Mereka juga menetapkan komite pemilihan yang akan mengawasi jalannya proses pemilu. - Penyusunan Kampanye dan Materi Debat:
Calon ketua dan wakil ketua OSIS diberikan waktu untuk menyusun materi kampanye mereka, yang akan disampaikan melalui berbagai media, termasuk poster, video kampanye, dan debat terbuka. Tim OSIS berperan dalam memberikan pelatihan dan bimbingan untuk calon dalam mempersiapkan materi debat yang sesuai dengan visi dan misi mereka. - Pembuatan Sistem Pemungutan Suara:
Sebagai bagian dari proses pembelajaran berbasis proyek, siswa turut serta dalam merancang sistem pemungutan suara yang aman dan efisien, yang mudah diakses oleh seluruh siswa. Hal ini juga dimaksudkan untuk mengedukasi siswa mengenai pentingnya integritas dalam proses pemilihan. - Pelaksanaan Debat Terbuka dan Kampanye:
Sebelum hari pemungutan suara, para calon ketua dan wakil ketua OSIS akan melakukan debat terbuka di hadapan seluruh siswa. Debat ini bertujuan untuk memperkenalkan visi, misi, dan program kerja masing-masing calon, sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya langsung kepada para calon mengenai isu-isu yang relevan bagi sekolah. - Pemungutan Suara dan Pengumuman Hasil:
Setelah seluruh tahapan kampanye dan debat selesai, pemungutan suara dilakukan secara serentak di seluruh kelas. Hasil pemilihan akan diumumkan dalam acara khusus yang juga melibatkan seluruh warga sekolah, sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi aktif siswa dalam proses demokrasi.
Manfaat Project Based Learning dalam Pemilihan OSIS
Melalui penerapan PBL, kegiatan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS tidak hanya berfokus pada hasil akhir, yaitu pemilihannya, tetapi juga memberikan pembelajaran yang berharga bagi seluruh pihak yang terlibat. Beberapa manfaat yang diperoleh antara lain:
- Pengembangan Kepemimpinan dan Kerja Tim: Siswa belajar untuk bekerja sama dalam tim, merencanakan kegiatan, dan bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing.
- Peningkatan Keterampilan Komunikasi dan Presentasi: Calon ketua dan wakil ketua OSIS dilatih untuk berbicara di depan umum, mempresentasikan ide, dan berdiskusi dengan pihak lain.
- Pembelajaran Demokrasi: Siswa memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai prinsip-prinsip demokrasi, pemilihan umum, serta etika dalam berpolitik.
- Penguatan Karakter: Seluruh proses ini mengajarkan pentingnya integritas, transparansi, dan rasa tanggung jawab dalam menjalankan amanah.
Kesimpulan
Melalui penggunaan Project Based Learning, pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS SMA Karuna Dipa periode 2025/2026 tidak hanya menjadi ajang untuk memilih pemimpin sekolah, tetapi juga sebagai sarana bagi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang mendalam tentang bagaimana cara kerja sebuah sistem demokrasi yang adil dan transparan. Kolaborasi antara pengurus OSIS, guru pembimbing, dan siswa dalam merancang serta menjalankan kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang lebih siap dalam menghadapi tantangan kepemimpinan di masa depan.
Dengan waktu persiapan yang matang, diharapkan proses pemilihan OSIS kali ini dapat berjalan dengan lancar, transparan, dan memberikan dampak positif bagi perkembangan karakter siswa di sekolah ini.